Rabu, 20 Mei 2009

Kode Daur Ulang Plastik (Plastic Recycling Code)

Plastik tidak dapat dilepaskan dari kehidupan kita sehari-hari. Plastik pertama kali ditemukan oleh John Hesley Hyatt pada tahun 1860an. Plastik ini bersifat lunak dinamakan seluloid. Namun seluloid sangat mudah terbakar sehingga digantikan dengan plastik jenis bakelit.
Plastik jenis bakelit adalah plastik sintetis praktis yang sering kita temui sekarang. Plastik ini diberi nama sesuai dengan nama penemunya yaitu Leo Hendrik Baekeland di tahun 1907. Plastik ini menghasilkan resin yang tidak terbakar, meleleh, atau larut begitu dikeraskan menjadi suatu bentuk.
Saat ini plastik banyak dipakai karena ringan, tidak mudah pecah, dan murah. Namun plastik juga berbahaya bagi lingkungan dan dapat merusak kesehatan.
Pernahkah anda memperhatikan simbol daur ulang plastik (berbentuk angka yang dikelilingi simbol recycling/panah segitiga) yang tertera pada kemasan plastik yang anda gunakan. Mulailah memperhatikannya, agar kita dapat memahami plastik yang aman digunakan dan ramah lingkungan.


Berikut adalah macam-macam "Resin Identification Codes" yang berlaku di dunia.

1. PETE atau PET (Polythylene Terephthalate)
Plastik kode satu ini biasa dipakai untuk botol plastik yang jernih dan transparan seperti botol air mineral. Botol-botol ini hanya direkomendasikan untuk sekali pakai. Botol ini selain tidak boleh dipakai berulang-ulang juga tidak boleh dipakai untuk air hangat/panas atau air yg didiamkan d sinar matahari langsung, karena dapat mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut meleleh dan apabila terminum dapat memicu penyakit kanker. Itulah sebabnya mengapa rasa air di dalam botol yang disinari matahari langsung menjadi tidak enak, ini sangat membahayakan kesehatan.

Contoh plastik kode 1 : Botol air mineral, botol jus, botol softdrink, botol shampoo, botol mouthwash, kemasan selai kacang (peanut butter jam).


2. HDPE (High Density Polythylene)

Plastik kode dua ini juga direkomendasikan untuk sekali pakai.


Contoh plastik kode 2 : Botol susu yang berwarna putih susu (Milk jugs), botol detergent, botol yoghurt dan margarine, plastik sampah (trash bags / polybag).



3. V (Vynil) atau PVC (Polyvinyl Chloride)
Plastik kode 3 ini merupakan jenis plastik yang paling sulit di daur ulang. Kandungan dari PVC yaitu DEHA pada plastik pembungkus dapat melumer ke makanan bila dipanaskan. Zat ini sangat berbahaya bagi ginjal dan hati.
Contoh plastik kode 3 : Botol pembersih kaca (window cleaner), detergent, botol minyak goreng (cooking oil), botol shampoo, pembungkus makanan (clear food packaging), pembungkus kabel


4. LPDE (Low Density Polythylene)

Plastik kode 4 ini memiliki massa jenis rendah dengan tekstur yang lembek dan lentur. Biasa dipakai pada barang-barang yang memerlukan fleksibilitas. Plastik ini hampir tidak dapat dihancurkan. Namun baik dan cukup aman untuk tempat makanan.
Contoh : squeezable bottles (pada botol mustard, madu), pembungkus roti, pembungkus makanan dingin, pembungkus pakaian laundry, furniture, karpet.



5. PP (Polypropylene)
Plastik dengan kode 5 ini merupakan plastik yang paling aman dipakai sebagai bahan untuk membuat sesuatau yang berhubungan dengan makanan dan minuman. Plastik ini dapat kita isi ulang.

Contoh : Botol minuman bayi, tempat makanan, straws (sedotan/pipet), botol obat, botol kecap.


6. PS (Polystyrene)

Plastik dengan kode enam ini sering ditemui adalah styrofoam (gabus). Bahan Polysterine ini dapat membocorkan bahan Styrine ke dalam makanan saat diisikan makanan panas. Bahan styrine ini sangat berbahaya bagi otak dan sistem syaraf.

Contoh : Tempat makanan styrofoam, talam daging (meat trays), wadah telur, piring plastik, sendok plastik, tempat compact disc (CD case).


7. O (Other)

Untuk jenis plastik 7 Other ini ada 4 jenis, yaitu :
a. SAN (styrene acrylonitrile)
b. ABS (acrylonitrile butadiene styrene)
c. PC (polycarbonate)
d. Nylon



Plastik jenis SAN dan ABS adalah bahan yang baik untuk digunakan dalam kemasan makanan atau minuman, contohnya piring, sendok plastik, sikat gigi.

Plastik jenis PC (polikarbonat) dapat mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang dapat merusak sistem hormon, penurunan produksi sperma, juga menurunkuan daya tahan tubuh. Ironisnya PC ini banyak digunakan pada botol minum bayi dan botol minum olahraga, sehingga membahayakan kesehatan.

Nilon ditemukan tahun 1934 oleh Carothers. Nilon adalah serat plastik kuat yang tidak meleleh pada suhu dibawah 195 derajat Celcius. Nilon umumnya digunakan sebagai benang.

Contoh plastik kode 7 lainnya adalah : Computer cases, iPod, galon air, kacamata plastik, benang nilon, alat elektronik.


Plastic recycling codes ini berlaku internasional di seluruh belahan dunia. Untuk itu kita harus lebih memperhatikannya demi kesehatan tubuh kita dan kelestarian lingkungan.


source : wikipedia.org
image : resourcefulschools.org