Senin, 26 Oktober 2009

Teknik Pengelasan SMAW

Pengelasan SMAW
Dalam dunia industri banyak sekali bidang keahlian yang diperlukan dalam kinerja industri tersebut. salah satunya adalah pengelasan (welding), selain di dunia industri pengelasan (welding) juga dipelajari di sekolah teknik kejuruan atau perguruan tinggi.
Oleh karena itu saya akan mendriskripsikan dari salah satu jenis las, yaitu Las SMAW:



Teknik pengoperasian alat utama, alat bantu dan alat keselamatan kerja sesuai dengan ketentuan

Alat-alat las SMAW dibedakan menjadi 3 kelompok,

  1. alat utama
  2. alat bantu dan
  3. alat keselamatan kerja

Alat utama las SMAW yaitu :

  • Kabel tenaga
  • Trafo las (generator)
  • Kabel massa
  • Kabel elektroda
  • Pemegang elektroda
  • Penjepit massa

Alat batu las SMAW antara lain :

  • Meja las
  • Palu terak
  • Palu konde
  • Gerinda tangan
  • Mistar baja
  • Sikat baja
  • Ragum
  • Kikir
  • Penjepit benda kerja

alat keselamatan kerja las antara lain :

  • Helm las (topeng las)
  • Kaca las hitam
  • Kaca las putih
  • Apron (pelindung dada)
  • Baju kerja
  • Sarung tangan
  • Sepatu kulit kapasitas 2ton
  • Masker

peralatan-las

Alat utama las busur manual dalam pengoperasiannya harus sesuai SOP yang berlaku.

1. Kabel tenaga

Pemilihan kabel tenaga yang digunakan untuk menginstal disesuaikan dengan bebannya (trafo las nya) berupa ampere dan tegangan input trafo las. Hal ini menyangkut ukuran kawat, panjang kabel, dan jenis kawatnya (serabut/tidak). Selanjutnya dalam menginstall harus kuat dan tidak mudah lepas, sehingga aliran listrik dapat mengalir maksimal dan tidak panas.

2. Trafo las

Pemilihan trafo las pada saat akan membeli, harus dipertimbangkan tentang kebutuhan maksimal (beban pekerjaan yang akan dikenakan kepada trafo las tersebut. Apabila beban pekerjaannya besar maka langkah pemilihannya adalah dapat dipertimbangkan tentang tegangan input: 3PH, 2PH atau 1PH; Ampere output, dipertimbangkan dari diameter elektroda yang akan digunakan. dan yang paling penting adalah duty cycle dari trafo tersebut. dalam hal ini pilihlah trafo las yang memiliki duty cycle yang tinggi untuk ampere yang tinggi, misal duty cycle 100% untuk arus sampai dengan 200 A. langkah berikutnya gunakan tang ampere untuk mengecek kesesuaian out put arus pengelasan pada indikator dengan kenyataannya yang terlihat pada tang ampere. Jenis trafo las juga perlu dipertimbangkan apakah trafi AC atau DC. hal ini terkait dengan jenis elektroda yang akan digunakan. jika menggunakan multi electrode, pilihlah trafo DC. Cara mengoperasikan trafo las terlebih dahulu harus dilihat instalasinya. kabel tenaga ke trafo las, kabel massa, kabel elektroda dan kondisi trafo sendiri, apakah pada tempat yang kering atau basah. setelah diketahui instalasinya baik, maka saklar utama pada kabel tenaga di on kan, selanjutnya saklar pada trafo las di on kan. pastikan kabel massa dan kabel elektroda tidak dalam kondisi saling berhubungan. atur arus pengelasan yang dibutuhkan dan selanjutnya gunakan untuk mengelas. Apabila proses pengelasan telah selesai, trafo las dimatikan kembali.

3. Kabel elektroda dan kabel massa

Kabel elektroda dan kabel massa harus menggunakan kabel serabut sehingga lentur dengan ukuran disesuaikan dengan ampere maksimum trafo las (lihat ketentuan pada tabel) kabel las. Kabel elektroda dan kabel massa harus terkoneksi )terinstall dengan kuat dengan trafo las agar aliran arus pengelasan sesuai dengan ketentuan yang tertera dalam indikator ampere pada trafo las. Penggunaan kabel elektroda dan kabel massa pada saat pengelasan harus disiapkan dengan benar, yaitu dalam kondisi terurai, tidak tertekuk dan saling berlilitan. Dengan kondisi semacam ini maka aliran arus pengelasan akan maksimal. Jika sudah tidak dipakai, trafo las dimatikan dan kabel las digulung dan diletakkan dengan benar tidak saling berbelit agar mudah dalam penggunaan di waktu yang lain.

4. Pemegang elektroda dan penjepit massa

Penjepit elektroda dan penjepit massa dibuat dari bahan yang mudah menghantarkan arus listrik. bahan yang biasa digunakan adalah tembaha. Pada pemegang elektroda pada mulutnya sudah dibentuk sedemikian rupa sehingga memudahkan tukang las memasang/menjepit pada pemegang elektroda. Dalam penggunaannya elektroda harus ditempat pada sela-sela yang ada, dapat diposisikan dengan sudut 180 derajat, 90 derajat atau 45 derajat terhadap pemegang elektroda. Sedang pada penjepit massa dibuat sedemikian rupa sehingga dapat mencengkeram dengan kuat pada benda kerja. Penjepit elektroda maupun penjepit massa tidak diperkenankan terkena busur las. Pada penjepit elektroda, penggunaan elektroda disisakan 1 inch sehingga tidak sampai habis menyentuh pemegang elektroda. Sedangkan pemegang massa tidak diperkenankan untuk menjadi tempat mencopa elektroda/menyalaka elektroda agar tidak rusak. Penjepit benda kerja ditempatkan pada dekat benda kerja atau meja las dengan kuat agar aliran listrik dapat maksimal/tidak banyak arus yang terbuang.

Alat-alat bantu las

Alat-alat bantu las harus digunakan dengan benar sesuai fungsinya dan dengan teknik yang benar pula. Di samping itu cara penyimpanannya harulah ditempatkan sedemikian rupa sehingga tidak saling bertumpukan dan saling bergesekan satu sama lain.

images221

images212

images31

images201

1. Meja las

Meja las adalah tempat untuk menempatkan benda kerja pada posisi yang dipersyaratkan. Meja las harus diletakkan sedemikian rupa dan tidak mudah bergerak saat tersenggol atau saat welder melakukan pengelasan. Gunakan benda kerja lain saat mencoba penyalaan elektroda dan jangan dilakukan di meja las.

2. Palu terak

Palu terak adalah alat untuk membersihkan terak dari hasil pengelasan. Dalam menggunakan palu terak ini jangan sampai membuat luka pada hasil pengelasan maupun pada base metalnya. karena luka bekas pukulan adalah merupakan cacat pengelasan. Palu terak sebelum digunakan dicek ketajamannya dan kondisinya. apabila sudah tumpul, maka harus ditajamkan dengan menggerindanya. Setelah selesai menggunakannya, tempatkan palu terak pada tempatnya secara rapi.

3. Palu konde

Palu konde secara standar yang digunakan adalah berkapasitas 2 kg. penggunaan palu konde adalah untuk membantu meluruskan, meratakan permukaan benda kerja yang berkelok atau melengkung, untuk membentuk sudut pada benda kerja dengan tujuan mengurangi atau meniadakan distorsi. atau ditunakan untuk tujuan membantu persiapan pengelasan. Palu konde juga harus dikontrol kondisinya agar tidak kocak serta dalam penyimpananya harus tertata rapi dan tidak saling bertumpukan atau bergesekan dengan alat lainnya.

4. Gerinda tangan

Gerinda tangan ini berfungsi untuk menyiapkan material yang akan di las berupa penyiapan kampuh las. Gerinda ini juga digunakan untuk membantu dalam proses pengelasan khususnya dalam pembersihan lasan sebelum di sambung atau sebelum ditumpuki dengan lasan lapis berikutnya. gerinda tangan ini juga digunakan untuk membantu dalam memperbaiki cacat las yang memerlukan penggerindaan dalam persiapannya sebelum diperbaiki cacat pengelasan tadi.

Dalam penggunaannya :

Periksa kabel gerinda apakah ada yang terkelupas atau tidak, jika ada segera diisolasi agar operator tidak tersengat listrik. Pastikan saklar dalam kondisi OFF sebelum kabel dihubungkan pada sumber listrik. Pastikan batu gerinda terpasang dengan kuat dan tepat dan kemudian peganglah geridan pada tangkai gerinda dengan kuat. Hubungkan kabel gerinda pada listrik dan kemudian hidupkan dengan menekan tombol ON. Gunakan kaca mata putih saat menggerinda. Setelah selesai saklar OFF dan lepas kembali kabel dari sumber arus. Gulung kabel sedemikian rupa dan simpanlah pada tempatnya dengan aman dan tidak saling bertindih dengan alat lain.

Alat keselamatan kerja las

Alat keselamatan kerja las adalah sangat fital untuk digunakan. Penggunaan alat keselamatan kerja las ini akan memberikan jamiman keselamatan kepada juru las maupun lingkungan. Pada gilirannya akan meningkatkan produktivitas dan kwalitas hasil lasan.

image8Helm Las imagessarung tangan lasimages24Apron (pelindung dada)

images6Sepatu kerja (kapasitas 2ton)images2Alat keselamatan kerja lengkap

macam-macam alat keselamatan kerja las antara lain:

1. Pakaian kerja

Dengan menggunakan pakaian kerja, juru las akan merasa nyaman dalam bekerja karena tidak berfikir tentang lingkungan yang dapat mengotori pakaiannya. di samping itu pula dengan menggunakan pakaian kerja juru las memiliki keleluasaan untuk bergerak mengahadapi pekerjaannya. pakaian kerja dapat terbuat dari bahan katoon, kulit atau levis. pakaian kerja jurulas dibuat lengan panjang dan bercelana panjang.

2. Helm las/topeng las

Helm las/topeng las digunakan untuk melindungi muka dari sinar las (sinar ultraviolet, infra red), radiasi panas las serta percikan bunga api las. apabila muka juru las tidak dilindungi maka kulit muka akan terbakar dan sel-sel kulit maupun daging akan rusak. Pada helm las tertentu didesain dilengkapi dengan masker hidung, yang fungsinya adalah melindungi diri dari asap las dan debu pengelasan. asap las dan debu ini akan mengganggu pernapasan dan dapat mengakipatkan penyakit paru-paru (pernapasan) serta ginjal.

3. Kaca las

Kaca las akan melindungi mata dari sinar las yang menyilaukan, sinar ultra violet, dan infra red. nyala-nyala ini akan mampu merusak penglihatan mata juru las, bahkan dapat mengakibatkan kebutaan. pemilihan kaca las disesuaikan dengan besar kecilnya arus pengelasan yang digunakan juru las (lihat tabel) pada buku-buku referensi pengelasan. contohnya adalah untuk pengelasan sampai 150 ampere menggunakan kaca las NO 10.

UV

4.Apron (pelindung dada)

Apron berfungsi untuk melindungi dada dari sinar ultra violet, infra red, percikan bunga api las dan panas pengelasan. pelindung dada ini terbuat dari kulit yang lentur.

5. Sarung tangan

Sarung tangan berfungsi untuk melindungi tangan dari sengatan listrik, panas lasan, dan bend-benda yang tajam.

6. Sepatu kulit kapasitas 2 ton

sepatu ini terbuat dari kulit yang pada ujungnya terjadap logam pelindung dengan kapasitas 2ton. sepatu ini akan melindungi juru las dari sengatan listrik, kejatuhan benda, benda-benda yang panas dan benda-benda yang tajam.

3. Jenis bahan/material untuk pengelasan dipahami dengan benar

Seorang juru las harus memahami jenis bahan/material yang akan di las. Apakah bahan tersebut mengandung besi (bahan ferro) ataukah bahan tersebut adalah bahan yang tidak mengandung besi (bahan non ferro). Di samping itu pula, seorang juru las harus memperhatikan apakah bahan tersebut bahan paduan ataukah bahan murni.

Dengan mengetahui jenis bahan dan paduannya, maka akan dapat menentukan bagaimana proses pengelasan dilakukan, baik persiapan, pelaksanaan/proses, maupun finishing.

Pada tahap persiapan, akan ditetapkan proses las yang digunakan (SMAW, GTAW, GMAW, OAW, SAW) berikut gas pelindungnya, jenis elektroda yang digunakan, adanya pre heating/post heating, jenis polaritas yang digunakan (AC/DC+/DC-), besar kecilnya arus pengelasan, jenis nyala las untuk OAW atau tindakan-tindakan lain sehingga mengasilkan pengelasan yang baik yang memiliki kekuatan mekanis, kimiawi, maupun yang lainnya relatif sama dengan bahan dasar yang dilas. Pada proses pengelasan. Hasil dari pengelasan yang baik ini akan memberikan jaminan bagi pengguna/lingkungan akan keselamatan kerja dan umur konstruksi.

Ihtisar bahan teknik dapat dilihat pada bagan berikut.


Bahan-bahan di atas akan sangat baik jika dilakukan pengelasan dengan bahan tambah yang memiliki sifat kimia maupun mekanik yang sama dengan bahan dasarnya.

Pemilihan jenis mesin las, polaritas, besar kecilnya arus pengelasan, jenis nyala las untuk las OAW dan pengadaan pre heating dan post heating akan mempengaruhi sifat-sifat kimia maupun mekanis dari bahan tersebut. Untuk itu perlu ada referensi pengaruh hal-hal tersebut di atas terhadap hasil lasan, terutama pengaruh kalor terhadap struktur logam dan sifat-sifatnya.

4. Teknik menyiapkan material sesuai kriteria yang disyaratkan

Meterial untuk pengelasan harus disiapkan dengan sebaik mungkin sebelum dilakukan pengelasan. Persiapan pengelasan yang baik 80% akan memberikan jaminan keberhasilan dalam pengelasan.

Hal-hal yang dapat terjadi jika penyiapan material tidak baik yaitu :

  • penetrasi tidak baik (terjadi penetrasi yang berlebihan) karena root face terlalu tipis, root gap terlalu lebar; atau (tidak terjadi penetrasi) karena root face terlalu tebal, dan root gap terlalu sempit.
  • Penyempitan jalur pengelasan (akibat las cacat yang tidak kuat)
  • misaligment (ketidakrataan benda kerja) karena penempatan material sebelum di las cacat tidak rata/sejajar.
  • distorsi (perubahan bentuk) karena pengaruh panas
  • porosity (karena benda tidak dibersihkan dari karat atau bahan lain)

Penyiapan material harus disesuaikan dengan WPS (Welder Prosedure Spesification) atau gambar kerja yang digunakan. WPS adalah sebuah prosedur standar persiapan material yang dirancang sedemikian rupa melalui pengujian-pengujian di laboratorium dan dilas oleh juru las yang profesional. pengujian-pengujian tersebut dapat berupa Radiography test, Bend Test, uji tarik atau bahkan structure/micro.

Contoh penyiapan benda kerja adalah sebagai berikut :

4f-002hasil yang ingin dicapai

penyiapannya adalah:

material pertama (sisi samping) dibersihkan dari karat atau bahan lain.

material kedua sisi yang berhubungan digerinda rata sehingga pada saat dihubungkan dan ketika diterawang tidak terdapat celah di antaranya.

fillet-setting1

Jika di antara benda tersebut masih terdapat celah, maka akan mengakibatkan penetrasi yang tidak baik . Jika diuji etsa, pada bagian celah tersebut tidak akan terjadi fusi atau tidak terjadi perpaduan logam tambah dengan material las, tetapi pada bagian tersebut akan terisi oleh terak dan disebut cacat slack inclution (terak terperangkap). karena bagian tersebut terisi terak (bukan logam) maka pada bagian tersebut akan menjadi titik lemah dari konstruksi.

5. Posisi penempatan material pada meja kerja sesuai permintaan/spesifikasi

Penempatan benda kerja disesuaikan dengan permintaan, dalam hal ini adalah menyesuaikan posisi pengelasan. Penempatannya apakah posisi

  • 1F, 2F, 3F, 4F, 5F, 6F
  • 1G, 2G, 3G, 4G plate
  • 1G, 2G, 5G, 6G, 6GR (pipa)

contoh posisi-posisi pengelasan seperti gambar berikut :

aws-fillet3

fillet joint (T-joint)

butt-plate1

butt joint

1gPosisi pengelasan 1G pipa, pada pengelasan pipa 1G ini, pipa diputar dan pengelasan tetap memposisikan elektroda di atas material.

2g1Pengelasan 2G pipa, Pipa diam, juru las mengelas mengitari pipa

5gPengelasan 5G pipa, pipa diam, juru las mengelas diawali dari bagian bawah terus melingkan berhenti di pipa bagian atas pada sisi sebelahnya. pada sisi lain dilakukan dengan cara yang sama yaitu diawali dari bawah terus melingkar dan berhenti di atas. pengelasan ini disebut dengan posisi pengelasan 5G up Hill.

hasil-6g3

Posisi pengelasan di atas adalah posisi 6G. pemasangan pipa dimiringkan 45 derajat terhadap sumbu horizontal. pengelasan dilakukan dari pipa bagian bawah terus melingkar ke arah kanan/kiri dan berhenti di atas. dilanjutkan dengan pengelasan sebaliknya diawali dari bawah dan terus melingkar berhenti di bagian atas. Cara pengelasan seperti ini disebut 6G up hill.

Angka-angka pada posisi-posisi pengelasan tersebut di atas menunjukkan tingkatan-tingkatan posisi pengelasan. Angka yang semakin tinggi berarti menujukkan kwalifikasi yang tinggi pula.

Posisi-posisi pengelasan di atas menunjukkan kwalifikasi juru las yang berhak mengelasnya. jika juru las memiliki sertifikat kwalifikasi 6G, maka juru las tersebut diperbolehkan untuk mengelas semua posisi. Tetapi jika juru las tersebut memiliki sertifikat 4G plate, maka juru las tersebut tidak boleh menglas pipa posisi apapun, tetapi bileh mengelas posisi pengelasan 1F, 2F, 3F, 4F maupun 1G, 2G, 3G dan 4G.

Semoga diskripsi bermanfaat dan menambah ilmu kita tentang dunia industri salah satunya pengelasan (welding)

Jumat, 28 Agustus 2009

Pengertian Toleransi (Teknik Pemesinan)

TOLERANSI

Toleransi adalah dua batas penyimpangan ukuran yang diijinkan. Misalnya, sebuah elemen diberi ukuran maka dapat dijelaskan sebagai berikut: adalah ukuran dasar dan nilai toleransi yang diberikan.

Toleransi pada dasarnya dibedakan menjadi tiga macam, yakni toleransi ukuran, toleransi geometrik, dan konfigurasi kekasaran permukaan.


1. Toleransi Ukuran


Definisi dari toleransi ukuran adalah dua batas penyimpangan yang diijinkan pada setiap ukuran elemen. Toleransi memegang peranan yang vital pada proses produksi dikarenakan sangat sulitnya membuat suatu alat atau benda sesuai dengan ukuran yang tepat, karena menyangkut ketelitian dalam proses pengerjaannya.

Selanjutnya toleransi ukuran dibedakan lagi menjadi:

a) Toleransi Standar (Toleransi Internasional/IT)

Besarnya toleransi ditentukan oleh ISO /R286 (sistem ISO untuk limit dan suaian) agar sesuai dengan persyaratan fungsional dan untuk keseragaman. ISO menetapkan 18 toleransi standar, yakni mulai dari IT 01, IT 0, IT 1, IT 2, sampai dengan IT 16.

Sedangkan untuk dasar satuan toleransi dari kualitas 01 – 1, harga toleransi standarnya dapat dihitung dengan rumus pada tabel berikut:


IT 01

IT 0

IT 1

Nilai dalam µm untuk D dalam µm

0,3 + 0,008 D

0,5 + 0,012 D

0,8 + 0,0 20 D

Secara garis besar, gambaran secara umum dari hubungan antara pengelompokan kualitas toleransi ini dengan proses pengerjaannya adalah sbb.

  1. Kualitas 1 – 4 adalah untuk pengerjaan yang sangat teliti. Misalnya pembuatan alat ukur, instrumen optik, dll.
  2. Kualitas 5 – 11 untuk proses pengerjaan dengan permesinan biasa, termasuk untuk komponen-komponen yang mampu tukar.
  3. Kualitas 12 – 16 untuk proses pengerjaan yang kasar, seperti pengecoran, penempaan, pengerolan, dsb.

b) Toleransi Umum dan Toleransi Khusus

  1. Toleransi Umum

Toleransi umum diberikan untuk ukuran yang tidak memerlukan ketelitian atau bukan merupakan bagian dari benda berpasangan (suaian).

Nilai toleransi umum selalu memilki batas penyimpangan atas dan batas penyimpangan bawah yang sama. Besarnya toleransi ini ditentukan oleh tingkat kualitas (kekasaran permukaan) dan ukuran dasar.

  1. Toleransi Khusus

Toleransi khusus merupakan suatu toleransi yang nilainya di luar toleransi umum dan suaian. Nilai toleransinya lebih kecil daripada nilai toleransi umum, namun lebih besar daripada nilai toleransi suaian.

c) Toleransi suaian

Suaian adalah suatu istilah untuk menggambarkan tingkat kekekatan atau kelonggaran yang mungkin dihasilkan dari penggunaan kelegaan atau toleransi tertentu pada elemen mesin yang berpasangan.

Ada empat macam suaian pada elemen mesin, yakni:

1. Suaian longgar (clearance fit)

Suaian ini selalu menghasilkan kelonggaran (celah bebas) dengan daerah toleransi lubang selalu terletak di atas daerah toleransi poros.

2. Suaian sesak (interference fit)

Suaian yang selalu menghasilkan kesesakan, dengan daerah toleransi lubang selalu terletak di bawah daerah toleransi poros.

3. Suaian pas (transition fit)

Suaian ini dapat menghasilkan celah bebas atau interferensi, namun poros harus dipaksakan masuk ke dalam lubang dengan kelegaan negatif.

4. Suaian garis

Batas – batas ukuran ditentukan sedemikian sehingga celah bebas atau kontak antar permukaan akan terjadi apabila elemen mesin yang berpasangan dirakit.

Berikut ini dicantumkan beberapa istilah toleransi untuk elemen tunggal dan suaian yang seringkali dipakai :

Ukuran dasar atau ukuran nominal adalah ukuran pokok yanag ditulis sebelum disertai angka-angka batas penyimpangan yang diijnkan.

Jenis Jenis Penyimpangan:

  • Penyimpangan atas
adalah penyimpangan ke arah atas ukuran maksimum.

Ukuran maksimum adalah ukuran terbesar yang masih diperbolehkan. Besarnya ukuran maksimum = ukuran dasar + penyimpangan atas.
  • Penyimpangan bawah

adalah penyimpangan ke arah bawah penyimpangan minimum.

Ukuran minimum adalah ukuran terkecil yang masih diperbolehkan. Besarnya ukuran minimum = ukuran dasar + penyimpangan bawah.

Istilah-istilah


Garis nol
Garis nol adalah garis dasar atau garis dengan penyimpangan nol.

Ukuran sesungguhnya Ukuran sesungguhnya adalah ukuran jadi atau ukuran yang didapat setelah benda selesai dibuat, yang dapat diketahui dengan menggunakan alat ukur.

Kelonggaran (Clearance) Kelonggaran adalah selsih kelonggaran antara luna gdengan poros dimana ukuran lubang lebih besar daripada ukuran poros.

  • Kelonggaran maksimum adalah seliisih antara lubang terbesar dengan poros terkecil dalam suatu suaian longgar.
  • Kelonggaran minimum adalah selisih ukuran lungan terkecil dengan poros terbesar dalam suatu suaian longgar.
Kesesakan (Interference) Kesesakan adalah suatu nilai selisih ukuran antara lubang dengan poros, dimana ukuran poros lebih besar daripada ukuran lubang.
  • Kesesakan maksimum adalah selisih ukuran antara lubang terkecil dengan poros terbesar pada suaian sesak.
  • Kesesakan minimum adalah selisih ukuran antara lubang terbesar dengan poros terkecil pada suaian sesak.

Contoh pemberian toleransi pada sebuah lubang dan poros:

a. 30H7 b. 40g6

Keterangan:

a. Suatu lubang denganukuran dasar 30 mm, posisi daerah toleransinya H, dan kualitasnya 7.

b. Suatu poros dengan ukuran dasar 40 mm, posisi daerah toleransinya g, dan kualitasnya 6.


2. Toleransi Geometrik


Toleransi geometrik adalah toleransi yang membatasi penyimpangan bentuk, posisi tempat, dan penyimpangan putar terhadap suatu elemen geometris. Toleransi geometrik pada dasarnya memberikan kesempatan untuk memperlebar persyaratan dari toleransi ukuran. Pemakaian toleransi geometrik hanya dianjurkan apabila memang perlu untuk meyakinkan ketepatan komponen menurut fungsinya.

Sebuah toleransi geometrik dari suatu elemen menentukan daerah di mana elemen tersebut harus berada. Maka, sesuai dengan sifat dari daerah yang akan diberi toleransi dan cara memberi ukuran, daerah toleransi dikelompokkan menjadi berikut.

  1. Luas dalam lingkaran (selanjutnya dilambangkan dengan #1)
  2. Luas antara dua lingkaran sepusat (selanjutnya dilambangkan dengan #2)
  3. Luas antara dua garis yang berjarak sama, atau dua garis lurus sejajar (selanjutnya dilambangkan dengan #3)
  4. Ruang dalam bola (selanjutnya dilambangkan dengan #4)
  5. Ruang dalam silinder (selanjutnya dilambangkan dengan #5)
  6. Ruang antara dua silinder bersumbu sama (selanjutnya dilambangkan dengan #6)
  7. Ruang antara dua permukaan berjarak sama atau dua bidang sejajar (selanjutnya dilambangkan dengan #7)
  8. Ruang dalam sebuah kubus (selanjutnya dilambangkan dengan #8)

Berikut ini gambaran mengenai hubungan antara sifat yang diberi toleransi dan daerah toleransi diberikan dalam suatu tabel.

Daerah Toleransi

#1

#2

#3

#4

#5

#6

#7

#8

Sifat-sifat yang diberi toleransi

Simbol

Kelurusan






Kedataran









Kebulatan









Kesilindrisan









Profil garis









Profil permukaan









Kesejajaran






Ketegaklurusan






Ketirusan







Posisi




Konsentrisitas dan koaksialitas








Kesimetrisan








Putar tunggal








Putar total








Hubungan antara toleransi geometrik dengan toleransi ukuran ada dua macam dibedakan menurut :
  • Menurut Prinsip Ketidakbergantungan

Definisi Prinsip Ketidakbergantungan adalah,“Tiap persyaratan yang diperinci dalam gambar, seperti misalnya toleransi ukuran dan toleransi bentuk atau posisi harus ditentukan secaa bebas tanpa menghubungkan pada ukuran, toleransi atau sifat manapun kecuali ditentukan oleh suatu hubungan khusus.”

Maka bila tidak ditemukan adanya hubungan antara ukuran dan toleransi bentuk atau posisi, toleransi bentuk atau posisi itu dianggap tidak memiliki hubungan.

  • Menurut Prinsip Bahan Maksimum

Definisi Prinsip Bahan Maksimum adalah,”Pemberian toleransi yang memperhitungkan ketergantungan timbal balik antara toleransi ukuran dengan toleransi bentuk atau posisi serta adanya tambahan harga toleransi dari bentuk atau posisi pada bagian tertentu yang menyimpang asalkan tidak melanggar batas-batas maksimum dan minimumnya”

Prinsip bahan maksimum mengsumsikan bahwa terdapat hubungan timbal balik antara toleransi ukuran dengan toleransi bentuk atau posisi. Kondisi bahan maksimum pada sebuah poros adalah ukuran batas terbesar dari poros tersebut.


3. Konfigurasi Kekasaran Permukaan


Konfigurasi permukaan yang mencakup antara lain kekasaran permukaan dan bekas pengerjaan (tekstur), memegaang peranan penting dalam perencanaan suatu elemen mesin, yakni berhubungan dengan gesekan, keausan, pelumasan, tahanan, kelelahan, kerekatan, suaian, dan sebagainya.

Nilai kekasaran rata-rata aritmetik (Ra) telah diklasifikasikan oleh ISO menjadi 12 tingkat kekasaran, daari N1 sampai dengan N12

Kekasaran (Ra)

(µm)

Tingkat Kekasaran

Panjang Sampel

(µm)

50

25

N12

N11

8

12.5

6.3

N10

N9

2.5

3.2

1.6

0.8

0.4

N8

N7

N6

N5

0.8

0.2

0.1

0.05

N4

N3

N2

0.25

0.025

N1

0.08

Selasa, 09 Juni 2009

Teknik Pemesinan ( CNC )

bay-universe:




Manfaat komputer saat ini cukup beragam mulai sebagai alat bantu menulis, menggambar, mengedit foto, memutar video, memutar lagu sampai analisis data hasil penelitian maupun untuk mengoperasikan program-program penyelesaian problem-problem ilmiah, industri dan bisnis. Dunia anak telah lama mengenal alat permainan game yang dikendalikan oleh sistem komputer. Di bidang industri, komputer telah dipergunakan untuk mengontrol mesin-mesin produksi dengan ketepatan tinggi (misalnya CNC, sebuah mesin serba guna dalam industri metal) sehingga dapat kita jumpai berbagai produk industri logam yang bervariasi dan kita bayangkan sulit apabila dikerjakan secara manual.
1. Pendahuluan
Awal lahirnya mesin CNC (Computer Numerically Controlled) bermula dari 1952 yang dikembangkan oleh John Pearseon dari Institut Teknologi Massachusetts, atas nama Angkatan Udara Amerika Serikat. Semula proyek tersebut diperuntukkan untuk membuat benda kerja khusus yang rumit. Semula perangkat mesin CNC memerlukan biaya yang tinggi dan volume unit pengendali yang besar. Pada tahun 1973, mesin CNC masih sangat mahal sehingga masih sedikit perusahaan yang mempunyai keberanian dalam mempelopori investasi dalam teknologi ini. Dari tahun 1975, produksi mesin CNC mulai berkembang pesat. Perkembangan ini dipacu oleh perkembangan mikroprosesor, sehingga volume unit pengendali dapat lebih ringkas.
Dewasa ini penggunaan mesin CNC hampir terdapat di segala bidang. Dari bidang pendidikan dan riset yang mempergunakan alat-alat demikian dihasilkan berbagai hasil penelitian yang bermanfaat yang tidak terasa sudah banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat banyak.

2. Jenis Mesin CNC
Di industri menengah dan besar, akan banyak dijumpai penggunaan mesin CNC dalam mendukung proses produksi. Secara garis besar, mesin CNC dibagi dalam 2 (dua) macam, yaitu :
a. Mesin bubut CNC
b. Mesin frais CNC
Gambar 1. Mesin Bubut CNC
Gambar 2. Mesin Frais CNC
3. Cara Mengoparasikan Mesin CNC
Secara umum, cara mengoperasikan mesin CNC dengan cara memasukkan perintah numeric melalaui tombol-tombol yang tersedia pada panel instrument di tiap-

tiap mesin. Setiap jenis mesin CNC mempunyai karakteristik tersendiri sesuai dengan pabrik yang membuat mesin tersebut. Namun demikian secara garis besar dari karakteristik cara mengoperasikan mesin CNC dapat dilakukan dengan dua macam cara, yaitu :
a. Sistem Absolut
Pada sistem ini titik awal penempatan alat potong yang digunakan sebagai acuan adalah menetapkan titik referensi yang berlaku tetap selama proses operasi mesin berlangsung. Untuk mesin bubut, titik referensinya diletakkan pada sumbu (pusat) benda kerja yang akan dikerjakan pada bagian ujung. Sedangkan pada mesin frais, titik referensinya diletakkan pada pertemuan antara dua sisi pada benda kerja yang akan dikerjakan.
Gambar 3. Referensi Absolut
b. Sistem Incremental
Pada system ini titik awal penempatan yang digunakan sebagai acuan adalah selalu berpindah sesuai dengan titik actual yang dinyatakan terakhir. Untuk mesin bubut maupun mesin frais diberlakukan cara yang sama. Setiap kali suatu gerakan pada proses pengerjaan benda kerja berakhir, maka titik akhir dari gerakan alat potong itu dianggap sebagai titik awal gerakan alat potong pada tahap berikutnya.
Gambar 4. Referensi Inkremental
Sejalan dengan berkembangnya kebutuhan akan berbagai produk industri yang beragam dengan tingkat kesulitan yang bervariasi, maka telah dikembangkan berbagai variasi dari mesin CNC. Hal ini dimaksud untuk memenuhi kebutuhan jenis pekerjaan dengan tingkat kesulitan yang tinggi. Berikut ini diperlihatkan berbagai variasi mesin CNC.

Gambar 5. Mesin Bubut CNC Modern

Gambar 6. Mesin Frais CNC Modern
4. PC untuk Mesin CNC
PC (Personal Computer) sebagai perangkat input bagi mesin CNC sangat penting peranannya untuk memperoleh kinerja mesin CNC. Oleh karena itu setiap pabrik yang memproduksi mesin CNC juga memproduksi atau merekomendasi spesifikasi PC yang digunakan sebagai input bagi mesin CNC produksinya.
Pada mesin CNC untuk keperluan unit latih (Training Unit) atau dengan operasi sederhana, baik tampilan pada monitor maupun eksekusi program, maka PC yang dipergunakan sebagaimana pada mesin CNC jenis LOLA 200 MINI CNC, LEMU IITM, EMCO TU, maupun yang sejenis.
Gambar 7. Tampilan Monitor 1
Tampilan pada gambar di atas dihasilkan oleh PC dengan spesifikasi minimum :
.. System Unit: IBM PC or compatible (80286 and up)
.. Operating System: MS-DOS or PC-DOS version 3.0 or later
.. Main Memory: 640KB RAM minimum
.. Hard Disk Space: 2MB
.. Display: Standard VGA
.. Input Device: Mouse
Perkembangan jenis pekerjaan yang menggunakan peranan mesin CNC sejalan dengan kebutuhan teknologi manufaktur semakin meningkat. Oleh karena itu dikembangkan pula perangkat PC yang dapat melayani mesin CNC dengan kinerja yang mampu mengatasi beberapa faktor kesulitan yang dijumpai pada proses manufaktur. Gambar 8 memperlihatkan tampilan monitor mesin CNC jenis E·IPC700-ECKELMANN, DNC NT-2000, WinPromateII - Baronics, Mirac PC, CamSoft, ProMotion® iCNC, maupun yang sejenis.
Gambar 8. Tampilan Monitor 2
Tampilan pada gambar di atas dihasilkan oleh PC dengan spesifikasi minimum :
.. Processing : Pentium III 1 GHz and 133 MHz Processor Bus
.. Main : 256 MB RAM (expandable to 512 MB RAM) Single DIMM Slot Memory
.. Video : 4 MB
.. Retentive Variable Storage : 32K NVRAM (onboard) for PC Control
.. Diagnostics Functions : Watchdog Timer, Temperature and Fan Status Monitoring
.. Front LED Indicators (5) : Function (Text mode), Shift/ CAPS Lock, HDD/Error,
.. Power, Compact Flash Ready
.. Storage Device : Removable 2.5" Hard Disk Drive, 20GB
.. Compact Flash : (1) Port - Front Access – Not Supported in Windows NT
.. USB (Rev 1.0) : (1) Port - Side Access – Not Supported in Windows NT (2) Ports - Front Access – Not Supported in Windows NT
.. Serial Port : (2) RS232 serial ports Parallel

.. Parallel Port : ECP+EPP parallel port
.. Ethernet : 10/100 Base T Ethernet
.. PS/2 : PS/2 keyboard and PS/2 mouse ports
.. Expansion Slots : One PCI Slot, One PCI/ISA SlotExpansion
.. Display : 15" Active Matrix LCD (1024x 768 resolution)
.. Touch Screen Control : Standard unit does not include touch screen control. Touch screen control is a factory-installed option.
.. Vertical Side Keys : 8 keys along each side of display for PC Control. Optionally,
.. these keys may be factory configured as direct inputs to a GE Fanuc CNC via I/O Link.
.. Numeric/Control Keys : Full numberic keypad and Keyboard functions (Arrow keys, Tab, esc, space, alt, delete, ctrl, etc.)
.. Horizontal Keys : 28 keys located below display. Text mode key (locking) for
.. alpha characters. CAPS Lock key for alpha characters caps switch.
.. Floppy Disk Drive : External FDD Connector for operator panel mounting
.. Compact Disk Rom Drive : External IDE Connector for operator panel mounting
.. Power Supply : Removable 120/240 Power Supply, Auto Sensing
.. Operating System : Windows NT, Windows 2000
.. Outline Specification : 18.85in (W) x 13.86in (H) x 7.16in (D) 478.8mm (W) x 352.0mm (H) x 181.9mm (D)
.. Environmental Protection : IP65 when panel mounted
.. Standards and Certification : CE and UL Hazardous (Class1, Division 2)
5. Kode Standar Mesin CNC
Mesin CNC hanya dapat membaca kode standar yang telah disepakati oleh industri yang membuat mesin CNC. Dengan kode standar tersebut, pabrik mesin CNC dapat menggunakan PC sebagai input yang diproduksi sendiri atau yang direkomendasikan. Kode standar pada mesin CNC yaitu :

a. Mesin Bubut
1) Fungsi G
G00 : Gerakan cepat
G01 : Interpolasi linear
G02/G03 : Interpolari melingkar
G04 : Waktu tinggal diam.
G21 : Blok kosong
G24 : Penetapan radius pada
pemrograman harga absolut
G25/M17: Teknik sub program
G27 : Perintah melompat
2) Pemotongan ulir
G33 Pemotongan ulir dengan kisar tetap
sama
G64 Motor asutan tak berarus
G65 Pelayanan kaset
G66 Pelayanan antar aparat RS 232
G73 Siklus pemboran dengan pemutusan
tatal
G78 Siklus penguliran
G81 Siklus pemboran
G82 Siklus pemboran dengan tinggal diam.
G83 Siklus pemboran dengan penarikan
G84 Siklus pembubutan memanjang
G85 Siklus pereameran
G86 Siklus pengaluran
G88 Siklus pembubutan melintang
G89 Siklus pereameran dengan tinggal
diam.
G90 Pemrograman harga absolut
G91 Pemrcgraman harga inkremental
G92 Pencatat penetapan
G94 Penetapan kecepatan asutan
G95 Penetapan ukuran asutan
G110 Alur permukaan
G111 Alur luar
G112 Alur dalam
G113 Ulir luar
G114 Ulir dalam
G115 Permukaan kasar
G116 Putaran kasar
3) Fungsi M
M00 Berhenti terprogram
M03 Sumbu utama searah jarum jam
M05 Sumbu utama berhenti
M06 Penghitungan panjang pahat,
penggantian pahat
M08 Titik tolak pengatur
M09 Titik tolak pengatur
Ml 7 Perintah melompat kembali
M22 Titik tolak pengatur
M23 Titik tolak pengatur

M26 Titik tolak pengatur
M30 Program berakhir
M99 Parameter lingkaran
M98 Kompensasi kelonggaran / kocak
Otomatis
b. Mesin Frais
1) Fungsi G
G00 Gerakan cepat
G01 Interpolasi lurus
G02 Interpolasi melinqkar searah iarum Jam
G03 Interpolasi melinqkar berlawanan
arah jarum jam
G04 Lamanya tingqal diam.
G21 Blok kosonq
G25 Memanqqil sub program
G27 Instruksi melompat
G40 Kompensasi radius pisau hapus
G45 Penambahan radius pirau
G46 Pengurangan radius pisau
G47 Penambahan radius pisau 2 kali
G48 Penguranqan radius pisau 2 kali
G64 Motor asutan tanpa arus (Fungsi penyetelan)
G65 Pelavanan pita magnet (Fungsi penyetetan)
G66 Pelaksanaan antar aparat dengan RS 232
G72 Siklus pengefraisan kantong
G73 Siklus pemutusan fatal
G74 Siklus penguliran (jalan kiri)
G81 Siklus pemboran tetap
G82 Siklus pemboran tetap dengan tinj diam
G83 Siklus pemboran tetap dengan pembuangantatal
G84 Siklus penquliran
G85 Siklus mereamer tetap
G89 Siklus mereamer tetap denqan tinqqal diam.
G90 Pemroqraman nilai absolut
G91 Pemroqraman nilai inkremental
G92 Penqqeseran titik referensi
2) Fungsi M
M00 Diam
M03 Spindel frais hidup.searahjarumjam
M05 Spindel frais mat!
M06 Penggeseran alat, radius pisau frais masuk
M17 Kembali ke program pokok
M08
M09
M20 Hubungan keluar
M21
M22
M23
M26 Hubungan keluar- impuls
M30 Program berakhir
M98 Kompensasi kocak / kelonggaran
otomatis
M99 Parameter dari interpolasi melingkar
(dalam hubungan dengan G02/303)
c. Tanda Alarm
A00 Salah kode G/M
A01 Salah radius/M99
A02 Salah nilaiZ
A03 Salah nilai F
A04 Salah nilai Z
A05 Tidak ada kode M30
A06 Tidak ada kode M03
A07 Tidak ada arti
A08 Pita habis pada penyimpanan ke kaset
A09 Program tidak ditemukan
A10 Pita kaset dalam pengamanan
A11 Salah pemuatan
A12 Salah pengecekan
A13 Penyetelan inchi/mm dengan memori program penuh
A14 Salah posisi kepala frais / penambahan jalan dengan LOAD - / M atau ¦ / M
A15 Salah nilai Y.
A16 Tidak ada nilai radius pisau frais
A17 Salah sub program
A18 Jalannya kompensasi radius pisau frais lebih kecil dari nol
6. Mesin CNC Generasi Baru
Operator mesin CNC yang akan memasukkan program pada mesin sebelumnya harus sudah memahami gambar kerja dari komponen yang akan dibuat pada mesin tersebut. Gambar kerja biasanya dibuat dengan cara manual atau dengan computer menggunakan program CAD (Computer Aided Design). Seiring dengan kemajuan teknologi di bidang computer, maka telah dikembangkan suatu software yang berisi aplikasi gambar teknik dengan CAD yang sudah dapat diminta untuk menampilkan program untuk dikerjakan dengan mesin CNC. Aplikasi program tersebut dikenal dengan sebutan CAM (Computer Aided

Manufacturing). Software CAM pada umumnya dibuat oleh pabrik yang membuat mesin CNC dengan tujuan untuk mengoptimalkan kinerja mesin CNC yang diproduksinya.
Dengan menggunakan software CAM, seorang operator cukup membuat gambar kerja dari benda yang akan dibuat dengan mesin CNC pada PC. Hasil gambar kerja dapat dieksekusi secara simulasi untuk melihat pelaksanaan pengerjaan benda kerja di mesin CNC melalui layer monitor. Apabila terdapat kekurangan atau kekeliruan, maka dapat diperbaiki tanpa harus kehilangan bahan. Jika hasil eksekusi simulasi sudah sesuai dengan yang diharapkan, maka program dilanjutkan dengan eksekusi program mesin. Program mesin yang sudah jadi dapat langsung dikirim ke mesin CNC melalui jaringan atau kabel atau ditransfer melalui media rekam.
Gambar 9. Tampilan Gambar Kerja dengan software CAD/CAM
Gambar 10. Tampilan Simulasi Mesin Bubut CAM
Gambar 11. Tampilan Simulasi Mesin Frais CAM
Gambar 12. a. Mesin CAD/CAM
Gambar 12.b Mesin CAD/CAM

7. Masa Depan Mesin CNC
Dengan perkembangan teknologi informasi, maka di masa datang dimungkinkan input mesin CNC dapat berasal dari gambar kerja manual yang dibaca melalui scan, kemudian diinterpretasikan oleh PC yang terkoneksi dengan mesin CNC. Hasil dari pembacaan scan akan diolah oleh software pada PC menjadi program simulasi berupa CAD/CAM. Selanjutnya hasil simulasi akan dieksekusi menjadi program mesin CNC yang siap dieksekusi untuk membuat benda kerja.
8. Kesimpulan
a. Mesin CNC sangat berperan dalam industri manufaktur yang memproduksi komponen atau bagian suatu mesin/alat yang presisi dengan jumlah massal.
b. PC sebagai input bagi mesin CNC peranannya sangat dominan dalam kinerja mesin CNC. Mesin CNC yang digunakan untuk mengerjakan benda kerja dengan tingkat kesulitan yang tinggi dibutuhkan PC dengan kinerja yang tinggi pula.
c. Mesin CNC memiliki kode standar sebagai input yang dapat dieksekusi melalui PC yang direkomendasikan oleh pabrik mesin CNC untuk mengoperasikan mesin CNC.
d. Industri pembuat mesin CNC selain menyediakan software untuk mesin CNC juga menyediakan software perancangan CAD/CAM yang bersinergi dengan mesin CNC yang diproduksinya.

Rabu, 20 Mei 2009

Kode Daur Ulang Plastik (Plastic Recycling Code)

Plastik tidak dapat dilepaskan dari kehidupan kita sehari-hari. Plastik pertama kali ditemukan oleh John Hesley Hyatt pada tahun 1860an. Plastik ini bersifat lunak dinamakan seluloid. Namun seluloid sangat mudah terbakar sehingga digantikan dengan plastik jenis bakelit.
Plastik jenis bakelit adalah plastik sintetis praktis yang sering kita temui sekarang. Plastik ini diberi nama sesuai dengan nama penemunya yaitu Leo Hendrik Baekeland di tahun 1907. Plastik ini menghasilkan resin yang tidak terbakar, meleleh, atau larut begitu dikeraskan menjadi suatu bentuk.
Saat ini plastik banyak dipakai karena ringan, tidak mudah pecah, dan murah. Namun plastik juga berbahaya bagi lingkungan dan dapat merusak kesehatan.
Pernahkah anda memperhatikan simbol daur ulang plastik (berbentuk angka yang dikelilingi simbol recycling/panah segitiga) yang tertera pada kemasan plastik yang anda gunakan. Mulailah memperhatikannya, agar kita dapat memahami plastik yang aman digunakan dan ramah lingkungan.


Berikut adalah macam-macam "Resin Identification Codes" yang berlaku di dunia.

1. PETE atau PET (Polythylene Terephthalate)
Plastik kode satu ini biasa dipakai untuk botol plastik yang jernih dan transparan seperti botol air mineral. Botol-botol ini hanya direkomendasikan untuk sekali pakai. Botol ini selain tidak boleh dipakai berulang-ulang juga tidak boleh dipakai untuk air hangat/panas atau air yg didiamkan d sinar matahari langsung, karena dapat mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut meleleh dan apabila terminum dapat memicu penyakit kanker. Itulah sebabnya mengapa rasa air di dalam botol yang disinari matahari langsung menjadi tidak enak, ini sangat membahayakan kesehatan.

Contoh plastik kode 1 : Botol air mineral, botol jus, botol softdrink, botol shampoo, botol mouthwash, kemasan selai kacang (peanut butter jam).


2. HDPE (High Density Polythylene)

Plastik kode dua ini juga direkomendasikan untuk sekali pakai.


Contoh plastik kode 2 : Botol susu yang berwarna putih susu (Milk jugs), botol detergent, botol yoghurt dan margarine, plastik sampah (trash bags / polybag).



3. V (Vynil) atau PVC (Polyvinyl Chloride)
Plastik kode 3 ini merupakan jenis plastik yang paling sulit di daur ulang. Kandungan dari PVC yaitu DEHA pada plastik pembungkus dapat melumer ke makanan bila dipanaskan. Zat ini sangat berbahaya bagi ginjal dan hati.
Contoh plastik kode 3 : Botol pembersih kaca (window cleaner), detergent, botol minyak goreng (cooking oil), botol shampoo, pembungkus makanan (clear food packaging), pembungkus kabel


4. LPDE (Low Density Polythylene)

Plastik kode 4 ini memiliki massa jenis rendah dengan tekstur yang lembek dan lentur. Biasa dipakai pada barang-barang yang memerlukan fleksibilitas. Plastik ini hampir tidak dapat dihancurkan. Namun baik dan cukup aman untuk tempat makanan.
Contoh : squeezable bottles (pada botol mustard, madu), pembungkus roti, pembungkus makanan dingin, pembungkus pakaian laundry, furniture, karpet.



5. PP (Polypropylene)
Plastik dengan kode 5 ini merupakan plastik yang paling aman dipakai sebagai bahan untuk membuat sesuatau yang berhubungan dengan makanan dan minuman. Plastik ini dapat kita isi ulang.

Contoh : Botol minuman bayi, tempat makanan, straws (sedotan/pipet), botol obat, botol kecap.


6. PS (Polystyrene)

Plastik dengan kode enam ini sering ditemui adalah styrofoam (gabus). Bahan Polysterine ini dapat membocorkan bahan Styrine ke dalam makanan saat diisikan makanan panas. Bahan styrine ini sangat berbahaya bagi otak dan sistem syaraf.

Contoh : Tempat makanan styrofoam, talam daging (meat trays), wadah telur, piring plastik, sendok plastik, tempat compact disc (CD case).


7. O (Other)

Untuk jenis plastik 7 Other ini ada 4 jenis, yaitu :
a. SAN (styrene acrylonitrile)
b. ABS (acrylonitrile butadiene styrene)
c. PC (polycarbonate)
d. Nylon



Plastik jenis SAN dan ABS adalah bahan yang baik untuk digunakan dalam kemasan makanan atau minuman, contohnya piring, sendok plastik, sikat gigi.

Plastik jenis PC (polikarbonat) dapat mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang dapat merusak sistem hormon, penurunan produksi sperma, juga menurunkuan daya tahan tubuh. Ironisnya PC ini banyak digunakan pada botol minum bayi dan botol minum olahraga, sehingga membahayakan kesehatan.

Nilon ditemukan tahun 1934 oleh Carothers. Nilon adalah serat plastik kuat yang tidak meleleh pada suhu dibawah 195 derajat Celcius. Nilon umumnya digunakan sebagai benang.

Contoh plastik kode 7 lainnya adalah : Computer cases, iPod, galon air, kacamata plastik, benang nilon, alat elektronik.


Plastic recycling codes ini berlaku internasional di seluruh belahan dunia. Untuk itu kita harus lebih memperhatikannya demi kesehatan tubuh kita dan kelestarian lingkungan.


source : wikipedia.org
image : resourcefulschools.org

Kamis, 30 April 2009

Kegiatan Plus


Baru saja saya membaca forum. Sangat menarik. Walaupun mungkin tidak seberapa ternyata kita dapat berkontribusi untuk menyelamatkan lingkungan kita, menyelamatkan bumi kita yang sedang terancam perubahan iklim dan pemasan global. apa saja yang dapat dilakukan, sangatlah sederhana:

  • hemat listrik; mematikan lampu atau peralatan listrik lainnya (misal tv, komputer, tradio, dll) saat tidak digunakan/ tidak diperlukan, tidak menyalakan lampu siang hari, dll.
  • tidak membuang sampah sembarangan atau membuang sampah pada tempatnya.
  • melakukan pemilahan sampah; sampah basah dan kering dipisahkan. sampah basah dapat diolah sendiri menjadi pupuk kompos, sedangkan sampah kering dapat dipilah lagi untuk kemudian didaur ulang.
  • menghemat penggunaan air; gunakan air secukupnya, mencuci dalam jumlah banyak dapat menghemat air, tidak mencuci mobil dengan menggunakan selang tetapi menggunakan ember demikian juga dalam menyiram tanaman.
  • mengehemat pemakaian kertas; tidak perlu mengeprint dokumen-dokumen yang tidak penting, tidak perlu mencetak struk atm, mendaur ulang kertas yang sudah tidak terpakai, menggunakan kertas yang masih dapat dipakai misal untuk corat-coret.
  • menggunakan tas recycle/ tas yang terbuat dari kain. jadi kalo ke pasar atau blanja sesuatu ga perlu meminta kantong plastik. plastik dapat dihancurkan dengan cara dibakar, namun selain abunya tidak dapat dicerna oleh tanah, asapnya ternyata dapat membangkitkan gas beracun yang berbahaya bagi makhuk hidup.
  • membuat ventilasi yang bagus dirumah, agar rumah memilik sirkulasi udara dan pencahayaan yang bagus.
  • menggunakan deterjen/ pewangi/ pelembut pakaian yang ramah lingkungan.
  • menghemat pemakaian bbm; belanja ditempat terdekat yang tidak mengharuskan menggunakan kendaraan, menggunakan sistem sharing mobil, gunakan motor jika penumpangnya tidak lebih dari 2 orang, bike to work / bike to campuss.
  • jalan kaki 10.000 langkah perhari :)
  • menggunakan tangki penadah air hujan/ menggunakan set panel meskipun mahal dapat mengemat listrik dalam jangka panjang.
  • gunakan kipas angin, bukan ac atau tidak menggunakan ac saat hujan atau menghindari penggunaan ac pada suhu serendah-rendahnya.
  • tidak menggunakan produk-produk yang menggunakan aerosol, contohnya hair spray.
  • menghindari fast food. fast food termasuk penyumbang sampah terbesar.
  • menghindari media pembungkus makanan berbahan plastik atau styrofoam. residu styrofoam dalam makanan dapat menyebabkan endrocine disrupter (EDC) atau penyakit yang diakibatkan adanya gangguan endokrinologi dan reproduksi akibat bahan kimia karsinogen dalam makanan.
  • menanam pohon disetiap ada kesempatan.
  • menggunakan piring dan gelas saat makan dan minum.
  • menjadi vegetarian :D
  • dll… dll…
aktivitas yang sangat sederhana pastinya, namun jika banyak dari kita melakukan hal tersebut tentunya akan dapat memberi arti. mulailah dari diri sendiri dan buat bumi kita tertawa dengan hati tulus.

Sabtu, 25 April 2009

Reog






Ponorogo - Melihat gerak yang ditampilkan para pelaku jenis kesenian khas Ponorogo, Jawa Timur, Reog Ponorogo, terlintas kesan mistis di dalamnya.Reog, sering diidentikkan dengan dunia hitam, preman atau jagoan. Minuman keras dan juga kendalanya. Tak lepas pula kekuatan supra natural. Barung mempertontonkan keperkasaan dalam mengangkat dadak berat seberat sekitar 40 kilogram dengan kekuatan gigitan gigi sepanjang pertunjukan berlangsung.
Instrumen pengiringnya, kempul, ketuk, kenong, genggam, ketipung, angklung dan terutama salompret, menyuarakan nada slendro dan pelog yang memunculkan atmosfir mistis, aneh, eksotis sekaligus membangkitkan gairah.

Tidak hanya satu versi yang diceritakan asal muasal kesenian Reog Ponorogo. Sebuah buku terbitan Pemda Kabupaten Ponorogo pada tahun 1993 menyebutkan, sejarah lahirnya kesenian ini pada saat Raja Brawijaya ke-5 bertahta di Kerajaan Majapahit. Untuk menyindir sang raja yang amat dipengaruhi oleh permaisurinya ini, dibuatlah barongan yang ditunggangi burung merak oleh Ki Ageng Tutu Suryo. Lebih lanjut cerita rakyat yang bersumber dari Babad Jawa menyatakan pada jaman kekuasaan Batera Katong, penambing yang bernama Ki Ageng Mirah menilai kesenian barongan perlu dilestarikan. Ki Ageng Mirah lalu membuat cerita legendaris tentang terciptanya Kerajaan Bantar Angin dengan rajanya Kelono Suwandono. Kesenian Reog ini pertama bernama Singa Barong atau Singa Besar mulai ada pada sekitar tahun saka 900 dan berhubungan dengan kehidupan pengikut agama Hindu Siwa. Masuknya Raden Patah untuk mengembangkan agama Islam disekitar Gunung Wilis termasuk Ponorogo, berpengaruh pada kesenian reog ini. Yang lalu beradaptasi dengan adanya Kelono Suwandono dan senjata Pecut Samagini.

Biar bagaimanapun cerita yang menyebutkan asal usul Reog Ponorogo bersumber yang jelas. Kini kesenian ini tidak hanya dijumpai di daerah kelahirannya saja. Biasanya satu group Reog terdiri dari seorang wWarok Tua, sejumlah warok muda, pembarong dan penari Bujang Ganong dan Prabu Kelono Suwandono. Jumlahnya berkisar antara 20 hingga 30-an orang, peran sentral berada pada tangan warok dan pembarongnya. Kedasyatan Reog Ponorogo dalam mengumpulkan dan mengerakkan massa sempat membuat sertifikat sebuah organisasi sosial politik sejak tahun 1950-an untuk mendomplengnya sebagai alat. Tahun 1955 misalnya terbentuk cakra cabang kesenian reog agama milik NU, untuk memenangkan partainya pada pemilu. Kemudian Bren Barisan Reog Nasional atau BRP atau Barisan Reog Ponorogo milik Tegak. Hal ini membuat Reog Ponorogo dalam perkembangannya nyaris tiba jurang kematian.
Pada tahun 1965 sampai 1971 saat pemerintah menumpas PKI, BRP dibubarkan dan imbasnya membuat reog-reog lain ikut ujungnya. Ribuan unit reog terpaksa dibakar akibat terpaan isu kesenian ini menjadi penggalak komunis dalam mengumpulkan dan mengerakan massa. Para pelaku kesenian ini akhirnya menjadi pekan atau pencari rumput.

Beruntung di akhir 1976, Reog Ponorogo kembali dihidupkan dengan pendirian INTI (Insan Tagwa Illahi Ponorogo). Belajar dari sejarah ini, banyak pelaku seni ini yang tidak ingin lagi ditunggangi. Biarlah reog menjadi milik rakyat tanpa batasan dan diklaim milik golongan tertentu. Reog Ponorogo terus berkibar hingga sekarang, bahkan sejumlah pengembangan bentuk dalam pengarapan kesenian ini banyak dilakukan. Terutama dengan menjamurnya lembaga formil untuk mengembangkan kesenian reog dalam bentuk konterporer.
Ini soal kesenian yang terlanjur dicap berbau mistis ini, upaya pelestarian dan pemulihan melalui festival rutin tahunan terkadang justru mengorbankan kemurnian dan kekhasan kesenian itu sendiri. Padahal unsur mistis, justru merupakan kekuatan spiritual yang memberikan nafas pada kesenian Reog Ponorogo.

Banyak hal yang terkesan mistis dibalik kesenian Reog Ponorogo. Warok misalnya, adalah tokoh sentral dalam kesenian ini yang hingga kini menyimpan banyak hal yang cukup kontroversial. Tidak sedikit orang yang menganggap profil warok telah menimbulkan citra kurang baik atas kesenian ini. Warok adalah pasukan yang bersandar pada kebenaran dalam pertarungan antara yang baik dan jahat dalam cerita kesenian reog. Warok Tua, adalah tokoh pengayom, sedangkan Warok Muda adalah warok yang masih dalam taraf menuntut ilmu. Kendati demikian, kehidupan warok sangat bertolak belakang dengan peran yang mereka mainkan di pentas.
Konon warok hingga saat ini dipersepsikan sebagai tokoh yang pemerannya harus memiliki kekuatan gaib tertentu. Bahkan tidak sedikit cerita buruk seputar kehidupan warok, seperti pendekatannya dengan minuman keras dan dunia preman.

Untuk menjadi warok, perjalanan yang cukup panjang, lama, penuh liku dan sejuta goda. Paling tidak itulah yang dituturkan tokoh Warok Ponorogo, Mbah Wo Kucing. Untuk menuju kesana, harus menguasai apa yang disebut Reh Kamusankan Sejati, jalan kemanusiaan yang sejati. Warok Tua, sampai sekarang masih mendapat tempat sebagai sesepuh di masyarakatnya. Kedekatannya dengan dunia spiritual sering membuat seorang warok dimintai nasehatnya atas sebagai pegangan spiritual ataupun ketentraman hidup. Petuah yang disitir seorang warok tua sebenarnya sudah sering didengar namun kata-kata yang keluar dari mulutnya seolah bertenaga. Dulunya warok dikenal mempunyai banyak gemblak, yakni lelaki belasan tahun yang kadang lebih disayangi ketimbang istri dan anaknya. Memelihara gemblak adalah tradisi yang telah berakar kuat pada komunitas seniman reog. Seolah menjadi kewajiban setiap warok untuk memelihara gemblak agar bisa mempertahankan kesaktiannya. Apalagi ada kepercayaan kuat di kalangan warok, hubungan intim dengan perempuan bahkan dengan istri sendiri, bisa menjadi pemicu lunturnya seluruh kesaktian. Saling mengasihi, menyayangi dan berusaha menyenangkan adalah ciri khas relaksi khusus antara gemblak dan waroknya.

Sebegitu jauh persepsi buruk atas warok, diakui mulai dihilangkan. Upaya mengembalikan citra kesenian ini dilakukan secara perlahan-lahan. Profil warok saat ini misalnya mulai diarahkan kepada nilai kepimpinan yang positif dan menjadi panutan masyarakat. Termasuk pula memelihara gemblak yang kini semakin luntur. Gemblak yang biasa berperan sebagai penari jatilan, kini perannya digantikan oleh remaja putri. Padahal dulu-dulunya kesenian ini tampil tanpa seorang wanita pun. Selain warok, peran pembarong atau pemanggul darak merak, dalam kesenian Reog Ponorogo, tidak bisa disepelekan. Apalagi kesenian ini nyata mengandalkan kekuatan tubuh dan atraksi akrobatiknya.

Seorang pembarong, harus memiliki kekuatan ekstra. Dia harus mempunyai kekuatan rahang yang baik, untuk menahan dengan gigitannya beban darak merak yakni sebentuk kepala harimau dihiasi ratusan helai bulu-bulu burung merak setinggi dua meter yang beratnya bisa mencapai 40-an kilogram selama masa pertunjukan. Sekali lagi kekuatan gaib sering dipakai pembarong untuk menambah kekuatan ekstra ini. Semisal, dengan cara memakai susuk, di leher pembarong. Untuk menjadi pembarong tidak cukup hanya dengan tubuh yang kuat. Seorang pembarong pun harus dilengkapi dengan sesuatu yang disebut kalangan pembarong dengan wahyu. Wahyu inilah yang diyakini para pembarong sebagai sesuatu yang amat penting dalam hidup mereka. Bila tak diberkati wahyu, tarian yang diperagakan seorang pembarong akan tampak tidak enak dan tidak pas untuk ditonton.

Semula banyak orang tua di Ponorogo khawatir, akan kelangsungan kesenian khas Ponorogo ini. Pasalnya kemajuan jaman akan membuat pemuda di Ponorogo tidak akan mau lagi ikut berreog. Apalagi menjadi pembarong. Namun kini telah banyak lahir pembarong muda, yang sedikit demi sedikit meninggalkan hal-hal yang berbau mistis. Mereka lebih rasional. Seorang pembarong, harus tahu persis teori untuk menarikan dadak merak. Bila tidak, gerakan seorang pembarong bisa terhambat dan mengakibatkan cedera. Setiap gerakan semisal mengibaskan barongan ada aturan bagaimana posisi kaki, gerakan leher serta tangannya. Biasanya seorang pembarong tampil pada usia muda dan segar. Menjelang usia 40-an tahun, biasanya kekuatan fisik seorang pembarong, mulai termakan dan perlahan dia akan meninggalkan profesinya.

Saat ini, banyak pembarong yang menyangkal penggunaan kekuatan gaib dalam pementasan namun sebenarnya kekuatan gaib adalah elemen spiritual yang menjadi nafas dari kesenian ini. Sama halnya dengan warok, kini pun persepsi pembarong digeser. Lebih banyak dilakukan dengan pendekatan rasional.

Sabtu, 18 April 2009

Deformasi Dan Geomatika

Sesar Palu Koro Survey

Deformasi dan Geomatika



Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng Australia yang bergerak saling menumbuk. Akibat tumbukan antara lempeng itu maka terbentuk daerah penunjaman memanjang di sebelah Barat Pulau Sumatera, sebelah Selatan Pulau Jawa hingga ke Bali dan Kepulauan Nusa Tenggara, sebelah Utara Kepulauan Maluku, dan sebelah Utara Papua.

Konsekuensi dari tumbukan itu maka terbentuk palung samudera, lipatan, punggungan, sebaran gunungapi, dan sebaran sumber gempa bumi. Dengan demikian Indonesia rawan terhadap bencana letusan gunung api dan gempa bumi. Tempat di beberapa pantai, dengan bentuk pantai sedang hingga curam, jika terjadi gempabumi dengan sumber berada di dasar laut atau samudera dapat menimbulkan gelombang Tsunami.

proses-terjadinya-tumbukan-antar-lempeng1


Selain dampak diatas, konsekuensi lain dari tumbukan antar lempeng ialah menimbulkan patahan (sesar) di busur kepulauan. Proses terjadinya patahan dibusur kepulauan. Bidang sesar (fault plane) adalah sebuah bidang yang merupakan bidang kontak antara 2 blok tektonik. Pergeseran bidang sesar dapat berkisar dari antara beberapa meter sampai mencapai ratusan kilometer. Sesar merupakan jalur lemah, dan lebih banyak terjadi pada lapisan yang keras dan rapuh.

Pada penulisan tugas kali ini pula akan ditekankan pada permasalahan geodinamika dengan cakupan wilayah regional, dengan mengangkat bahasan “Sesar Palu Koro (Sulawesi)”. Tugas yang ditulis ini sebagai deskripsi umum untuk penulisan tugas selanjutnya yang membahas tema yang sama untuk penulis.



PEMANTAUAN AKTIVITAS GUNUNG API

Letusan-letusan gunung berapi umumnya didahului dengan beberapa gejal dan fenomena awal, seperti meningkatnya aktivitas seismik, terjadinya deformasi dari tubuh gunung api, adanya perubahan komposisi dan kecepatan dari semburan gas, adanya perubahan-perubahan temperatur, serta adanya perubahan harga percepatan gaya berat di kawasan gunung api yang bersangkutan. Oleh sebab itu, untuk dapat memprediksi terjadinya letusan gunung api, maka gejala dan fenomena awal tersebut pada dasarnya mengkarakteristik aktivitas gunung api, harus diamati dan dipantau pula secara baik.

Sejarah Terbentuknya Gunung Api

Teori lempeng tektonik juga banyak menerangkan tentang kapan dan bagaimana gunung-gunung yang aktif terjadi pada pertemuan batas-batas lempeng. Pada waktu dua lempeng saling berbenturan, bagian-bagian kerak bumi terangkat ke atas dan lipatan oleh tekanan yang kuat dan dorongan batu-batuan yang terjadi.

Teori lempeng tektonik, dengan rekaman magnetis, dapat mengetahui kecepatan dan arah gerakan suatu lempeng dibandingkan dengan lempeng yang lain. Teori ini berkembang di akhir tahun 1960-an, untuk menjelaskan bagaimana lapisan terluar dari bumi bergerak dan terdeformasi. Lempeng tektonik terbukni bermanfaat di segala aspek dari segala yang dapat kita lihat di bumi. Teori ini menjelaskan bahwa litosfer bumi terbagi dalam lempeng-lempeng (dengan ketebalan sekitar 100 km) yang bergerak berputar di atas astenosfer. Lempeng ini bergerak dalam arah yang berbeda-beda dan bertemu satu dengan lainnya di perbatasan-perbatasan lempeng (plate boundaries).

Gunung api dari istilahnya berasosiasi dengan intilah gunung dan api. Peristilahan ini disebabkan oleh suatu material pijar yang keluar dari bumi yang disebut dengan magma. Gunung api merupakan tempat dimana magma keluar dari permukaan bumi [Santoso,1992].

Gunung api terletak pada zona rekahan dari lempeng bumi, dan mengakibatkan panjang dari suatu gunung api sangat bervariasi, dimulai dari yang panjangnya hanya beberapa kilometer hingga ribuan kilometer. Agar magma dapat mencapai permukaan dari mantel bumi, maka rekahan ini harus memiliki bagian yang terbuka cukup lebar. Kasus ini terjadi pada saat lempeng tektonik terangkat oleh tekanan yang sangat besar atau pada saat lempeng tektonik terpisah dan terbentuk celah yang terbuka yang secara lambat melebar (divergen).

pergerakan-lempeng-secara-divergen

Kejadian seperti di atas terjadi pula pada kondisi kebalikannya, dimana dua buah lempeng tektonik saling bertubrukan (subduksi). Sebuah lempeng menghujam di bawah lempeng lainnya, maka sebagai konsekuensinya lempeng makin melengkung dan sangat mudah untuk terbuka, yang kemudian dapat memungkinkan magma terinjeksi keluar dan mencapai permukaan bumi.
pergerakan-lempeng-secara-konvergen

Aktivitas Gunung Api

Aktivitas gunung api tidak hanya diperlihatkan dengan letusan (erupsi). Tetapi semua kegiatan yang berasal dari gaya-gaya gunung api, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kegiatan-kegiatan gunung api tersebut, yaitu [Santoso,1992]:

Sumber air panas (Geyser)

Di daerah gunung api, mata air panas umum dijumpai. Air panas yang dihasilkan tersebut berasal dari bagian air magma (jevenil water) yang naik ke atas. Proses ini dapat berasal dari fase uap yang naik ke atas karena terjadi penurunan suhu menjadi fasa cair.

Fumarol dan Solfatar

Di daerah sekitar kepundan uap yang terpanaskan mengandung CO2 dan H2S yang bereaksi dengan oksigen di udara. Belerang yang dihasilkan akan diendapkan di sekitar lubang yang dikenal dengan solfatar. Uap panas dan kering yang dipancarkan atau merupakan campuran fasa disebut fumarol.

Injeksi Scoriae dan Fragmen Lava

Aktivitas gas disertai material-material, fasa ini dimulai apabila caiaran lava mancapai tingkat tertentu dari kepundan. Lava ini akan dipancarkan ke udara dan membeku dalam bentuk fragmen. Fragmen ini disebut dengan scoriae atau cinders.

Aktivitas Etusif Lambat

Aktivitas ini dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu erupsi puncak (terminal) dan erupdi lereng (lateral). Erupsi puncak dimulai dengan naiknya lava ke kepundan, terjadi injeksi fragmen lava, sampai cairan ini mengalir ke kepundan kerucut baru (dome). Ciri khas untuk aktivitas ini, yaitu lava sangat cair dan suhunya tinggi.

Erupsi Akibat Kepundan Tertutup

Erupsi semacam ini terjadi pada gunung api dengan magma kental. Bermacam-macam tipe erupsi dengan berbagai perbedaan banyak terjadi, tergantung dari sifat magma. Faktor lain yang berpengaruh yaitu kondisi topografi, kohesi batuan yang menutup kepundan, aiar tanah, sangat sulit membuat klasisfikasi jelas dari erupsi semacam ini.

Awal erupsi

Awal erupsi, yaitu kelahiran gunung api. Kejadian awalnya biasanya terjadi gempa dahsyat sehingga permukaan rekah. Zat yang dikeluarkan pertama kali yaitu gas, sehingga terjadi lubang dan batuan dilemparkan ke atas membentuk lubang breksi terbuka. Material lain yang dikeluarkan seperti debu, batu apung, scoriae, fragmen lava, dan aliran lava. Ciri alami terjadinya gunung api adalah bagian sekitar lubang dijumpai batuan yang tertutup fragmen-fragmen dari hasil kegiatan magma.

Deskripsi Umum

Kota Palu, ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah, tercatat sebagai daerah rawan gempa karena memiliki aktivitas tektonik tertinggi di Indonesia. Penyebab utamanya tidak lain adalah karena di kota Palu terdapat patahan kerak bumi (sesar) berdimensi cukup besar, dikenal dengan sesar Palu Koro. Sesar itu memanjang mulai dari Selat Makassar sampai pantai utara Teluk Bone dengan panjang patahan sekitar 500 km. Di Kota Palu, patahan itu melintas dari Teluk Palu masuk ke wilayah daratan, memotong jantung kota, terus sampai ke Sungai Lariang di Lembah Pipikoro, Donggala (arah selatan Palu).

sesar yang merupakan pertemuan lempeng-lempeng tektonik di bawah perut bumi itu jenis sesar aktif. Sesar itu terus bergerak satu sama lain dan memiliki sifat pergeseran sinistral (pergeseran ke arah kanan) dengan kecepatan geser sekitar 14-17 mm/tahun.Pergeseran pada lempeng-lempeng tektonik yang cukup aktif di sesar Palu Koro membuat tingkat kegempaan di wilayah itu juga dikategorikan cukup tinggi. Catatan seismograf pada Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Palu menyebutkan, hampir setiap menit Palu dan Donggala diguncang gempa. Hanya saja getarannya kecil-kecil, dan hanya bisa dicatat seismograf.

Akan tetapi pada waktu-waktu tertentu, getarannya bisa besar, bergantung pada gesekan energi yang dikeluarkan dari sesar tersebut. Dengan kondisi patahan Palu Koro yang cukup aktif, dapat dikatakan setiap saat Kota Palu rawan diguncang gempa hebat.

Sulawesi merupakan pulau yang khas dan terletak di tengah-tengah kawasan Wallace. Kawasan ini merupakan wilayah yang terletak di antara dua benua yaitu Asia dan Australia. Karena posisinya di tengah, maka kawasan ini memiliki tingkat endemisitas yang tinggi dalam hal flora dan fauna, serta memiliki perbedaan yang sangat jelas dengan Kalimantan yang hanya dipisahkan oleh Selat Makassar yang tidak terlalu luas.

Sejarah Geologi Pulau Sulawesi

Zaman Paleozoikum : Pada periode Perm (280 Ma.) semua daratan menjadi satu benua yaitu benua Pangea.
ZamanMesozoikum : Pada periode Trias (250 Ma), pecahnya Pangea menjadi dua yaitu Laurasia dan Gondwana. Laurasia meliputi Amerika Utara, Eropa dan sebagian besar Asia sekarang. Sampai beberapa tahun belakangan ini pandangan yang umum diterima dalam sejarah geologi adalah bahwa Indonesia dan wilayah sekitar bagian barat (Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa, Kalimantan dan bagian barat Sulawesi) merupakan bagian benua Laurasia, yang belum lama berselang masih terpisahkan dari bagian timur ( bagian Timur Sulawesi, Timor, Seram, Buru, dan seterusnya) yang merupakan bagian benua Gondwana. Pada Periode Jura (215 Ma.), Bagian barat Sulawesi bersama sama dengan Sumatera, Kalimantan, dan daratan yang kemudian akan menjadi kepulauan lengkung Banda dianggap terpisahkan dari antartika dalam pertengahan zaman Jura, atau dengan kata lain, Bagian barat Indonesia bersama dengan Tibet, Birma Thailand, Malaysia dan Sulawesi Barat, terpisah dari benua Gondwana.
Zaman Konozoikum ada kurun Eosen (60 Ma) Australia terpisah dari Antartika, vulkanisme mulai timbul di bagian barat Sulawesi. Pada kurun Oligosen (40 Ma), Posisi Indonesia bagian barat dan Sulawesi bagian barat, posisinya seperti posisi sekarang. Pada kurun Miosen (25 Ma), Australia, Irian dan bagian timur Sulawesi barangkali terpisahkan dari Irian sebelum bertabrakan dengan Sulawesi bagian barat, pada zaman pertengahan miosen dimana mulai munculnya daratan. Dimana Australia, Sulawesi Timur dan Irian terus bergarak ke utara kira kira 10 cm pertahun.

Peristiwa yang paling penting dalam sejarah geologi Indonesia terjadi dalam kurun Miosen, ketika lempeng Australia bergerak ke Utara mengakibatkan melengkungnya bagian timur, lengkung Banda ke Barat. Gerakan ke arah barat ini digabung dengan desakan ke darat sepanjang sistem patahan Sorong dari bagian barat Irian dengan arah timur barat, mengubah kedua masa daratan yang akan menghasilkan bentuk khas Sulawesi yang sekarang.
arah-pergerakan-lempeng-di-sulawesi-saat-ini




Diperkirakan tabrakan ini terjadi pada 19-13 Ma yang lalu. Kepulauan Banggai Sula bertabrakan dengan Sulawesi timur dan seakan akan menjadi ujung tombak yang masuk ke Sulawesi barat, yang menyebabkan semenanjung barat daya berputar berlawanan dengan arah jarum jam sebesar kira kira 35 derajat, dan bersama itu membuka teluk Bone. Semenanjung Utara memutar ujung utaranya menurut arah jarum jam hampir sebesar 90 derajat ,yang menyebabkan terjadinya subduksi (penempatan secara paksa suatu bagian kerak bumi di bawah bagian lain pada pertemuan dua lempeng tektonik), sepanjang Alur Sulawesi Utara dan Teluk Gorontalo. Dan Obduksi (penempatan secara paksa suatu bagian kerak bumi diatas bagian lain pada pertemuan dua lempeng tektonik),batuan ultra basis di Sulawesi timur dan tenggara diatas reruntuhan pengikisan atau endapan batuan yang lebih muda yang bercampur aduk.

Diperkirakan juga bahwa, Sulawesi barat bertabrakan dengan Kalimantan timur pada akhir Pliosen (3 Ma. yang lalu) yang sementara itu menutup selat Makasar dan baru membuka kembali dalam periode Kwarter, meskipun tidak ada data pasti yang menunjang pendapat ini. Endapan tebal dari sebelum Miosen di selat Makasar memberikan petunjuk bahhwa Kalimantan dan Sulawesi pernah terpisahkan sekurang-kurangnya 25 Ma. dalam periode permukaan laut rendah, mungkin sekali pada masa itu terdapat pulau-pulau khususnya di daerah sebelah barat Majene dan sekitar gisik Doangdoang.

Di daerah Doangdoang, penurunan permukaan air laut sampai 100 m. akan menyebabkan munculnya daratan yang bersinambungan antara Kalimamantan tenggara dan Sulawesi barat daya. Biarpun demikian, suatu pengamatan yang menarik ialah bahwa garis kontur 1000 m di bawah laut di sebelah timur Kalimantan persis sama dengan garis yang sama di Sulawesi barat, sehingga mungkin selat Makasar dulu hanya jauh lebih sempit. Sulawesi meliputi tiga propinsi geologi yang berbeda-beda, digabung menjadi satu oleh gerakan kerak bumi. Propinsi-propinsi tersebut adalah Sulawesi barat dan timur yang dipisahkan oleh patahan utara barat laut antara Palu dan Teluk Bone (patahan Palu Koro), serta Propinsi Banggai Sula yang mencakup daerah Tokala di belakang Luwuk dan Semenanjung Barat laut, Kepulauan Banggai, pulau Buton dan Kep. Sula (yang kenyataannya merupakan bagian Propinsi Maluku).

Pergerakan kerak bumi pada lempeng Indo-Australia dan Pasifik yang mengarah ke utara bertemu dengan pergerakan lempeng Eurasia yang cenderung ke arah selatan. meskipun pergerakan kerak bumi sangat kecil, yaitu sekitar 5 hingga 7 sentimeter per tahun, namun sangat berpengaruh terhadap aktivitas tektonik kerak bumi. Perubahan letak ini nantinya bakal mengakibatkan struktur lempeng menjadi labil dan rapuh.

Dari sejarah geologi, daratan Sulawesi terbentuk akibat adanya aktivitas tektonik. Dengan pengaruh pergerakan ketiga lempengan yang ada, membentuk struktur geologi dan pulau-pulau yang begitu rumit dan beriringan.

Dari sesar-sesar yang ada, terdapat sesar aktif yang sewaktu-waktu bergerak. Aktifnya sesar ini apabila dipicu pergerakan lempeng yang melepaskan energi relatif besar. Salah satunya akan berakibat terjadinya gempa tektonik yang kemudian disusul tsunami.

Pengamatan Pergerakan Lempeng Palu Koro yang Dilakukan
gps


Sampai saat ini pengamatan yang dilkukan untuk mempelajari pergerakan lempeng di Sulawesi dan sekitarnya, antara lain dengan menggunakan peralatan seismik, vulkanologi, dan menggunakan GPS (global positioning systems). Diharapkan dengan metoda pengamatan dengan menggunakan GPS dapat mengamati pergerakan lempeng.

Aktivitas pengamatan dengan GPS direalisasikan melalui jaring pemantauan yang terdiri atas stasiun-stasiun GPS yang tersebar di wilayah Sulawesi. Pengelompokkan jaring GPS dilakukan berdasarkan pada permasalahan geodinamik yang dijadikan subyek dilakukannya studi pemantauan. Jaring pantau terbagi menjadi tiga jenis, yaitu jaring Sulawesi utama, Jaring Palu Koro dan jaring Gorontalo. Jaring Sulawesi utama ditujukan untuk pemantauan aktivitas tektonik regional dari pulau Sulawesi, dimana aktivitas pengamatan dilakukan dengan metoda periodik dengan selang waktu sekali pertahun.

Penelitian dengan menggunakan teknologi GPS secara umum bertujuan untuk mengidentifikasi daerah berseismisitas tinggi, penyelidikan akulumasi regangan, pemodelan kinematik yang terintegrasi, pemahaman keterkaitan antara fenomena fisik. Parameter-parameter penelitian di atas selanjutnya dapat dipergunakan sebagai parameter input untuk melihat potensi bencana yang mungkin terjadi seperti erupsi vulkanik, longsoran tanah, dan terutama bencana gempa bumi.


Daftar Pustaka

http://merapi.vsi.esdm.go.id
http://geodesi.gd.itb.ac.id
http://www.mediawiki.com
http://www.bmg.co.id
http://www.aeic.co.id